Friday, September 30, 2011

Paku-paku kakiku

terpaku kakiku
kaku terpaku tak laku
aduh luka kakiku
terpijak paku kayu.
malu oh malu
hari-hari aku ketuk kepala paku
nah sekarang kau buat tak tahu
tak malu punya paku
apa pasal kau tusuk kakiku
kenapa tak paku saja aku
biar berdiri tak terkelu.
paku-paku nasib jadi paku
kalau jadi pucuk paku
aku masak tiga rasa baru kau tahu.

p/s: si paku padaku

Tarian nafsu

diam,
senyap tanpa suara,
kaku keras membatu,
terkunci dalam gelita,
terpacak tanpa pasak.

meronta,
lepaskan dirimu dari itu,
pulau segala gerak songsangnya,
pekak pada bisik rayu itu.
semua itu helah tak bermadah.

bebaskan jiwamu,
belengulah nafsu itu,
biar ia mengusir pada apa saja.

p/s:jiwa padaku

Sunday, September 25, 2011

sendiri

tiada lagi garis ceria
wajah-wajah songsang mencorek pada muka
gambaran mula kabur dan pudar
coretannya hanya kosong tanpa makna
oh nasib pada wajah aku.

kemana warna ceria itu?
kehausankah ia seperti masa?
tak terbayang bertapa sepinya gambar itu
pohon diperjelaskan segala-galanya.

Ya Tuhan...